Home
![[DS]Dhimaz](https://2img.net/h/imagetoo.com/images/gifbydbfb.gif)
Join dateBukan rahasia lagi dimana media sosial saat ini banyak disalahgunakan
oleh oknum-oknum tertentu, bukan hanya untuk membuat akun-akun palsu
tapi juga bisnis online palsu. Seorang teman sedang searching via Google
untuk mencari Blacberry tipe Javelin 8900 dan ia menemukan link dari
website ini [You must be registered and logged in to see this link.]
dengan harga miring Rp. 1.330.000 bebas ongkos kirim dan di website
terdapat jaminan kepuasan pelanggan. Ketika menghubungi Customer Service
ia diminta mengirim pesana via sms dan transfer ke rekening atas nama
Ikbal R. ke rekening BRI 025901026448506. Setelah transfer ia
menghubhungi Customer Service kembali yang berjanji akan menghubungi
teman ini setelah mengecek rekening untuk memperoleh kepastian.
Tak lama kemudian CS tersebut benar-benar menghubungi kembali dan malah
menawarkan pembelian 2 unit Blacberry dengan tipe yang sama karna -
katanya - sedang cuci gudang dan akan diberi kartu member untuk diskon
pembelian barang hingga 50%. Percakapan via telephone tersebut setengah
memaksa, walau teman saya sudah menolak, ia terus mendesak. Perlahan
teman ini mulai menyadari bahwa ia tertipu. Dengan agak membentak ia
meminta agar pesanan segera dikirim, namun CS itu mengatakan bahwa
pengiriman sudah ditutup karena sudah sore, kecuali kalau ia mau
membayar tambahan Rp.500.000 untuk biaya bea culai karena barang akan
dikirim dengan menggunakan pesawat. Aneh! teman ini tinggal di Jakarta
dan toko online ini juga di Jakarta, koq minta bea cukai segala? Karena
ditoalk CS tersebut tiba-tiba menutup telephone dan nomor tersebut tidak
bisa dihubungi.
Jelas uang melayang sia-sia karena barang tidak pernah diterima. Ketika
saya bertanya apakah teman tersebut sudah melapor ke pihak yang
berwajib, ia menolak. Percuma, katanya. Wah! parah, kalau banyak lagi
korban lain yang tidak mau lapor ke pihak berwajib, maka pedagang online
gadungan akan semakin merajalela.
Pelajaran yang berharga daripengalaman ini guna meneliminasi kejahatan serupa dengan media online:
1. Jangan mudah terpengaruh oleh iming-iming harga murah, check dulu
integritas toko online tersebut dengan search engine Google, menggunakan
nama toko online dimaksud atau ditambah keyword “penipuan”.
2. Perhatikan betul, data dan informasi toko dimaksud, jangan
mengandalkan info yang ada di wesbite toko online. Bila perlu datangi
alamat toko online itu. Check juga rekening atas nama toko online
dimaksud.
3. Perhatikan baik-baik alamat http toko online, apakah menggunakan free
domain atau blog. Toko online yang resmi biasanya menggunakan domain
mandiri (bukan menumpang domain lain).
4. Jika terjamin website toko online tersebut bukan palsu, pastikan ada
COD (cash in delivery) yang artinya barang dibayar ditempat atau saat
barang diantar ke tempat tujuan.
Memang tidak semua toko online melakukan penipuan, karena banyak juga
yang jujur. Maka sebagai pembeli kitalah yang harus bijak memilih dan
memilah. Selamat belanja online dan HATI-HATI!
Sumber : Nih
oleh oknum-oknum tertentu, bukan hanya untuk membuat akun-akun palsu
tapi juga bisnis online palsu. Seorang teman sedang searching via Google
untuk mencari Blacberry tipe Javelin 8900 dan ia menemukan link dari
website ini [You must be registered and logged in to see this link.]
dengan harga miring Rp. 1.330.000 bebas ongkos kirim dan di website
terdapat jaminan kepuasan pelanggan. Ketika menghubungi Customer Service
ia diminta mengirim pesana via sms dan transfer ke rekening atas nama
Ikbal R. ke rekening BRI 025901026448506. Setelah transfer ia
menghubhungi Customer Service kembali yang berjanji akan menghubungi
teman ini setelah mengecek rekening untuk memperoleh kepastian.
Tak lama kemudian CS tersebut benar-benar menghubungi kembali dan malah
menawarkan pembelian 2 unit Blacberry dengan tipe yang sama karna -
katanya - sedang cuci gudang dan akan diberi kartu member untuk diskon
pembelian barang hingga 50%. Percakapan via telephone tersebut setengah
memaksa, walau teman saya sudah menolak, ia terus mendesak. Perlahan
teman ini mulai menyadari bahwa ia tertipu. Dengan agak membentak ia
meminta agar pesanan segera dikirim, namun CS itu mengatakan bahwa
pengiriman sudah ditutup karena sudah sore, kecuali kalau ia mau
membayar tambahan Rp.500.000 untuk biaya bea culai karena barang akan
dikirim dengan menggunakan pesawat. Aneh! teman ini tinggal di Jakarta
dan toko online ini juga di Jakarta, koq minta bea cukai segala? Karena
ditoalk CS tersebut tiba-tiba menutup telephone dan nomor tersebut tidak
bisa dihubungi.
Jelas uang melayang sia-sia karena barang tidak pernah diterima. Ketika
saya bertanya apakah teman tersebut sudah melapor ke pihak yang
berwajib, ia menolak. Percuma, katanya. Wah! parah, kalau banyak lagi
korban lain yang tidak mau lapor ke pihak berwajib, maka pedagang online
gadungan akan semakin merajalela.
Pelajaran yang berharga daripengalaman ini guna meneliminasi kejahatan serupa dengan media online:
1. Jangan mudah terpengaruh oleh iming-iming harga murah, check dulu
integritas toko online tersebut dengan search engine Google, menggunakan
nama toko online dimaksud atau ditambah keyword “penipuan”.
2. Perhatikan betul, data dan informasi toko dimaksud, jangan
mengandalkan info yang ada di wesbite toko online. Bila perlu datangi
alamat toko online itu. Check juga rekening atas nama toko online
dimaksud.
3. Perhatikan baik-baik alamat http toko online, apakah menggunakan free
domain atau blog. Toko online yang resmi biasanya menggunakan domain
mandiri (bukan menumpang domain lain).
4. Jika terjamin website toko online tersebut bukan palsu, pastikan ada
COD (cash in delivery) yang artinya barang dibayar ditempat atau saat
barang diantar ke tempat tujuan.
Memang tidak semua toko online melakukan penipuan, karena banyak juga
yang jujur. Maka sebagai pembeli kitalah yang harus bijak memilih dan
memilah. Selamat belanja online dan HATI-HATI!
Sumber : Nih
